Thursday, January 6, 2011

Kisah Seorang Biduan

( 1 )
Dari sebuah desa
Berbekal gitar tua
Datang ke ibukota
Dengan penuh harapan
Menjadi seorang biduan( 2X )

( 2 )
Oh biduan pujaan
Pujaan tua muda
Kau ditaburi cahya
Dan sinar kekaguman
Dan riuhnya tepukan ( 2X )

( korus )
Meskipun kau tersenyum
Namun orang pun tahu
Apa isi hati mu
Tatkala kau lagukan
Lagu mu lagu sedih
Perjalanan hidup mu
Ditinggal kekasih mu ( 2X )

Rintik Hujan Di Kelopak Mawar

Gerimis telah berhenti mentari menyinar
Menerbitkan pelangi
Indahnya suasana
Rintik hujan di kelopak mawar
Punyai sejarah antara dua insan
Yang sehati sejiwa

Bagaikan sepasang rama-rama berseloka
Bebas berterbangan menikmati keindahan alam
Yang direstui
Tiada sangsi
Bersemilah cinta yang sejati
Tiada apa yang dapat memisahkannya
Pada Tuhan diserahkan

Siapa bisa menduga takdir menentukan
Bunga mawar dipuja layu di tapak tangan

Apa yang tertinggal hanya bayang meresahkan
Telah bersemadi sebuah cinta
Amat memilukan
Yang ada kini pusara sepi
Lambang kesucian sebuah hati
Teramat indah tiada yang dapat mengganti

Jasa Bonda

Di saat kau lena dia berjaga
Kau bersenang dia bekerja
Untuk mu tiada terbatas
Memberi tidak minta dibalas
Ingin dibinanya untuk mu
Kehidupan yang sempurna
Punya kekuatan jiwa
Punyai maruah

( 1 )
Leterannya dari rasa luhur
Menegur sebelum terlanjur
Itulah yang diwarisi
Pesan ibu terpahat di hati
Beringat-ingatlah berpesan pesan
Untuk kebaikan
Marah bukan kebencian
Tapi tanda sayang

( 2 )
Engkau semakin dewasa
Berjiwa merdeka
Sedang dia semakin tua
Membilang usia
Di saat kau berjaya
Dia tiada berdaya
Semoga kau tak lupa
Jasa bonda

Bersabarlah

Bersabarlah dan bertawakkallah
Dalam kehidupan ini
Sesuatu yang terjadi itu
Tentu ada hikmahnya

Penderitaan yang engkau alami
Hanya suatu dugaan
Dan janganlah kau bersedih hati
Tuhan maha penyayang

Hatiku memahami derita yang kau alami
Diriku menyayangi oh dirimu
Linangan airmatamu
Hanya tuhan yang tahu
Peritnya kau tanggungi tak terkata
Sabarlah wahai insan
Yang sedang menderita
Janganlah putus asa

Kasih yang kau harapkan
Menanti dihadapan
Bahagia yang kau rindu
Terbuka diakhirat

Kuhulurkan tangan ini
Sebagai tanda kasih
Semoga kau menyedari
Niatku suci murni...

Bunga

Merah, putih, kuning dan ungu,
warna bunga di halamanku,
segar megar sepanjang hari,
bau sungguh harum,
memikat hati.

Terbang datang si rama-rama
berkejar-kejaran menyeri bunga.

Pagi dah menjelma,
bersinar suria,
haripun cerah.

Burung-burung pula,
terbang sini sana
menyanyi riang.

Bila hari petang
burung-burung pulang
masuklah ke sarang

hari mula kelam
suria terbenam,
haripun malam

Burung Tiung

Aku burung, burung tiung berperi,
berkicauan di dalam sangkarku ini,
suaraku seperti manusia,
menegor dan bertanya siapa.

Aku burung.....burung tiong
sunguh pandai berperi

aku burung....burung tiong
sungguh pandai menyanyi

Lagu Masa Sekolah

Padi

Lihat jauh nun disana,
tekun petani kerja,
buah padi masak kuning,
isteri kerja sama.

Potong-memotong membanting padinya,
bercerailah tangkai jerami
dulu padi ditumbuk inang tampin
kini mesin jadi pengganti.

True Friend

Friend gives you smile
But true friend gives you happiness

Friend will lie about you
But true friend won’t tell your weakness

Friend knives your back
But true friend will slog your face

Thousands friends come when you’re happy
But only one true friend comes when you cry

Friend comes when he needs you
But true friend comes when you need him

Friend leaves when everybody does
But true friend comes when everybody leaves

Friend comes and leaves
But true friend is yours forever

Thank you my friend....4 everything that u give to me

Monday, January 3, 2011

Dirimu memang gagah!

Kesulitan itu aksesoris hidup,
dia kadang mengepung,
menjelma bagai helang,
menyeringai garang,
mencengkam tajam menghujan.
Dan engkau,
bagai pipit kecil
dikepung raksasa-raksasa lapar.
Pucat lesi.
Ingin berlari.
Sembunyi.
Sayapmu mungkin kecil
Paruhmu mungil
Cakarmu kerdil
Dan
Badanmu menggigil!
Tapi,
Ketahuilah!
Kekuatan itu bukan pada realiti fizikalmu,
bukan pula di aksesoris tubuhmu.
Melainkan pada motivasi di dadamu,
yang lahir dari keberserahan pada Tuhan-mu
Berserahmu itulah sahabat,
yang akan menjelma kekuatan,
yang membuat Daud kecil menyungkurkan Jalut,
yang membantu Musa menenggelamkan Fir’aun,
yang menegarkan Hajar di tandus Makkah,
yang meneguhkan Bilal di himpitan batu Umayyah
Kekuatan yang akan membuat ke-pipit-anmu menjelma rajawali.
Tangguh, teguh, kukuh, tak kenal aduh!
Berserahlah sahabat….
Pada Kekuatan yang menjagamu
Bukan menyerah
Pada kesulitan yang mengepungmu.
Tegakkan!
Kepalkan!
Hancurkan!
Sehingga rintangan itu terjungkal di hadapanmu!
Karena kutahu: Dirimu memang gagah!
Related Posts with Thumbnails