Saturday, July 17, 2010

Ziana Zain Kekal

Sayang dengarkanlah
Syair kau tulis ku lagukan
Moga jadi siulan
Suatu masa
Dan moga engkau kan tersenyum
Dengan irama indah
Hanya itu
Yang mampu ku beri

Di dalam mimpiku
Syair indah
Yang masih ku baca
Hangus terbakar
Dengan tak ku sangka
Yang ku mimpi
Rupanya terjadi
Punah semuanya

Kesepian kini
Menyusuli hari
Syair nan di rindu
Kau bawa bersama
Tinggallah irama
Terus ku lagukan
Kekal ia bersama
Serpihan harapan kita yang punah

Kita tak menduga
Dari kenalan lahir sayang
Hingga ku terlupa
Kau siapa
Setulus kasih ku kalungkan
Dan selautan sayang
Kau singkirkan
Di persada ramba

Ziana Zain Kehidupan

Sejenak ku terfikir
Di ruang alam ini
Ku lihat akan rahsia
Kejadian yang diberi

Selagi ku hayati
Kecil diri ini
Dan setelah ku melihat
segala yang sedia ujud
Dan terbukti

1
Oh alam, yang berjasa
Jalananmu tersendiri
Pertanyaan terjawab
Menegur jiwa ini

2
Antara siang dan malam
Bulan bintang
Dan mentari
Teratur edaran

3
Teguh tanpa berhenti
Menepati janji-janji
Kehidupan...

Demi masa dan hari
Pergi datang berganti
Menghimpun sejarahmu
Warisan generasi

Tapi tiada yang kekal
Sepanjang jalananmu
Hanya Penciptanya
Yang Maha Mengetahui
Kesedaran ku rasakan di hati...

( Ulang 1, 2, 3 )

Ziana Zain Kedamaian

Setiap masa dan waktu
Bahagia ku rasakan di dalam jiwa
Seandainya diri ku
Bertemu arahnya
Kedamaian
Dan kehidupannya
Pastilah sempurna
Tika cahaya menyuluh kasihnya insan
Di dunia
Tiadalah akan suara tangis kesedihan dari
Insan
Tiadalah daku terdengar insan dalam kedinginan
Rindukan belaian kasih dan sayang
Semuanya pasti sehaluan
Sempurna dalam dunia
Di bawah sinar cahaya
Oh... damai
Seluruh insan tersenyum
Meniti jalan yang pasti sungguhlah bererti
Menerima sentuhan kedamaian di dunia
Tiada lagi sengketa di antara manusia
Pabila cahaya menyinari kedamaian sebenar
Hadirlah kasihmu insan

Ziana Zain (Saari Amri) Kasih Ku Pertahankan

Hujan yang berguguran
Seakan memahami kedukaan
Melanda ke jiwaku
Yang pasrah pada kesetiaan

Ku juga sepertimu
Yang mampu kasihkan ku pertahankan
Namun aku tak bisa menggenggam resah kerinduan

Belai tawamu
Semerdu angin yg berhembus lesu
Teguhnya cintamu
Walaupun diterpa durja

Bersabarlah oh kekasihku
Penantian kita belum berlabuh
Angin yang mengubah impian kita
Sehingga pohon cinta tak berbunga

Hadirnya bukan paksaan
Sekadar menguji keteguhan cinta
Yang pastinya kasihmu kupertahankan

Ziana Zain Kalau Mencari Teman

Kisah duka ulang berulang
Hati luka cinta kecundang
Bagaikan bunga,
Kembang dipuja, layu dibuang

Bercintalah berpada-pada
Usah serah segala
Turutkan hati diturutkan rasa
Diri sendiri akan binasa

( korus 1 )
Demi masa depanmu
Berhati-hati selalu
Kaji asal usulnya
Jangan sampai terpedaya

( korus 2 )
Dari kau bercinta-cinta
Baiklah berumah tangga
Kalau mencari teman
Janganlah memandang luaran
Cari yang beriman

( korus 3 )
Berjanji-janji seindah mimpi
Sekadar bermimpi semuanya tiada
menjadi

( solo )
( ulang korus 1 (2X), korus 2 )

Ziana Zain Indah Di Hari Raya

Merdunya alunan takbir bergema
Bersahut-sahutan di sini sana
Bersyukur kita pada Illahi
Tibanya aidilfitri

Wajah yang ceria jelas terbayang
Suasana meriah penuh girang
Anika juadah tersedia
Indahnya di hari raya

( korus )
Sambut lebaran biar berpada
Amalkanlah bersederhana
Hari mulia kita raikan
Dengan doa dan kesyukuran
Andainya ada silap dan salah
Ampunilah segalanya

Ikatan saudara erat terjalin
Pada yang kaya atau miskin
Kunjung mengunjung oh sungguh mesra
Indahnya di hari raya

( ulang dari korus )

Ku menyusun sepuluh jari
Maaf kupohon
Selamat aidilfitri

Awie & Ziana Zain Halaman Asmara

Setahun aku lalui
Detik lama kan kembali
Pelita ku nyalakan
Di halaman asmara ini

Sering kali ku renungi
Kenangan mencuit hati
Sedar tak sedar detik itu kembali
Detik tahun lagi

Cinta di bawah cahaya
Dakapan seribu warna
Menerangi indah halaman asmara
Kita berdua

( korus )
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian di hari mulia

Tercurah kasih dan sayang
Menyambut Syawal menjelma
Tapi daku gembira bertemu saudara
Di samping kasih yang ku cinta

Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian
Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian

Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan ( terungkaplah )
Impian ( impian )
Hari mulia

Kau melafazkan kerinduan
Ku sambut keriangan
Dan terungkaplah
Impian

Ziana Zain Gerhana

Benar... aku yang bersalah
Mungkin... tiada kemesraan di hati
Harus... kau fikirkan jua...
Segala perubahan sikap mu itu
Bukan niat ku
Melukakan hatimu

Tika ia bermula
Cinta kita bersinar
Masih dalam ingatan
Paduan... janji

Jangan kau persoalkan
Dimana kejujuran
Masih engkau sangsikan
Keikhlasan ku

Berapa lama... mungkin
Kesabaran ku ini terang yang tiba
Jadi gerhana
Ada cahaya redup
Seketika

Benar... aku yang bersalah
Mungkin... tiada kemesraan dihati
Terang yang tiba
Jadi gerhana

( ulang korus )

Ziana Zain Gementar Menghukum Kalbu

Pernah dulu ku cari
Sentuhan kasih berlagu di hati
Tercipta seri cinta
Belum pernah ku merasa
Sehinggalah aku bertemu
Jernih cahaya wajahmu
Ertu kasih terhias
Bermakna cinta ku berbalas

( korus )
Akan terbina penuh rahsianya
Sepi kata tiada suara
Sembunyi rasa selindungkan wajah
Penuh cinta
Biar gementar menghukum kalbu
Biarku menangung rindu
Biar selama mana
Tak mungkin wajah cinta berpaling
Haruman seri tak terbanding
Biar gemersik denyutan dada
Aku yang memendam rasa
Biar sejauh mana
Tak mungkin bunga cinta menghilang
Kuntum rindu mian berkembang
Merdunya makin terasa
Mekarnya kepuncak cemara

( ulang korus )

Kini aku renungi
Jaluran mega terhias kembali
Dalam indah jalingan
Pasti aku abadikan

Ziana Zain Dugaan Buat Mu

Bersungguhkah
Engkau dalam percintaan
Beranikah
Menempuh dugaan
Kerana ku bimbang
kau tak mampu untuk bersama
Menghadapi rintangan
Di hari muka

Bukan mudah
Untuk menguji hatimu
Bukan maksud
Menolak cintamu terhadapku
Harap kau bertahan
Bukan hanya dipermulaan
Ku tak ingin lagi
Mengejar bayang(an)

Entah kah
Apa gerangan
Jiwaku
Rasa tertekan
Setelh lama ditinggalkan sunyi tak berteman

Peritnya
Kenangan silam
Ku harap
Tidak(kan) berulang
Tak ingin lagi aku dilukai
Memang banyak dugaan
terpaksa ku pertaruhkan
Terhadapmu (untuk itu)...maafkanlah aku

Kekasihku
Dugaan datang menguji
Tiada erti
tanpa kesungguhan yang kau beri
Kan terbenam nanti
Dan yang rapuh gagal berdiri
Andai kita mungkir
Berpegang janji

Ziana Zain Di Sini Selamanya

Sekian lama aku dambakan
Tubuh terpancar kemilau sinar
Sekian lama aku inginkan
Laguku jadi siulan
Kini tiba masa semua mimpi jadi nyata

( korus )
Di sini selamanya
Takkan ku biar langkah terhenti
Di sini selamanya
Takkan berundur lagi
Untuk selamanya
Mimpi jadi nyata

Telah menempuh tiap rintangan
Menelan getir cemuhan
Tak siapa tahu hati kecilku
Kadang terhiris bak sembilu
Namunku biar airmata
Dan ku tanam harapan

Di sini selamanya
Mengenggam bara biar jadi abu
Di sini selamanya
Tak ingin berpaling lagi
Untuk selamanya
Tak mungkin berpaling lagi

Kini tiba masa semua mimpi jadi nyata

Di sini selamanya
Takkan ku biar langkah terhenti
Di sini selamanya
Takkan berundur lagi
Mengenggam bara biar jadi abu
Di sini selamanya
Tak ingin berpaling lagi

Ziana Zain (Fauzi Marzuki / Ucu) Dilema Malam

Dalam
Di pentas kehidupan tiada indah selamanya
Raliti hidup telah dipanjangkan
Silau intan kaburkan pandangan

Malam yang pasti dilalui
Jiwamu mudah terpedaya
Perlumbaan akan menjadi tanda
Ada menang ada yang kecewa

( korus )
Dilema duniawi malam jadi saksi
Melayani hati
Membawa sumbang dirimu sendiri

Lihat
Dia menghampirimu
Ayunya harum pesona
Seringkali hawamu diri tergoda
Terperangkap dengan senyumannya

( bridge )
Sumbangnya malam di metropolitan
Kealpaan insan mencari impian untuk bahagia

Dalam
Di pentas kehidupan tiada indah selamanya
Perlumbaan Hidup Jadi satu tanda
Ada menang ada yang kecewa

( ulang dari korus hingga akhir )

Ziana Zain (Salman / Lukhman S) Dibiar Resah

Sesekali rindu menerjah
Hatiku ini kian gelisah
Sesekali tersebut nama
Namun tiada kau menjelma

Tidakkah kau tahu gelora hatiku
Rindu yang beralur menghempas hati

Kau letakkan ku di istana cinta
Hanya sekali sekala menyapa
Apakah ertinya kerinduan

Aku rela lemas di lautan yang membara
Seandainya kau masih sudi bersama

Aku sesaat di dalam hutan belantara cinta
Dan kumasih lagi tercari-cari penghujungnya

Oh Oh Oh

Usahlah dibiar resah ini berpanjangan
Resapkanlah dirimu ke dalam diriku

Sehingga kau tahu keresahanku
Aku bukan dermaga rindu untuk berlabuh
Bila kerinduan datang mencengkam
Kau bertandang

Segenggam budimu yang merantai hatiku
Kemanapun pergi setia menanti

Ziana Zain (Helen Yap / Haslan Hussin) Dengarkanlah

Bila bertentangan mata
Debarnya kurasa
Perasaan yang nyata
Menggoncang di jiwa

Hatiku berdebar setiap kali
Kita bersemuka
Inikah yang dikatakan
Cinta pandang pertama

( korus )
Dengarkanlah bisikan hatiku
Yang selalu memanggil namamu
Kurasa bahagia bila bersama
Hanya satu yang kupinta
Dengarkanlah

Tiap kali bertemu ku renung wajahmu
Tak dapat ku luahkan segala perasaan

Hatiku berdebar setiap kali
Kita bersemuka
Inikah yang dikatakan
Cinta pandang pertama

Dengarkanlah bisikan hatiku
Yang selalu memanggil namamu
Kurasa bahagia bila bersama
Hanya satu yang kupinta

( ulang korus )

( bridge )
Ku tak mampu membiarkan kau pergi
Perasaan Membara di hati
Yang datang hanya sekali
Kini engkau telah aku temui

( ulang korus )

Dengarkanlah bisikan hatiku ( hatiku...)
Yang selalu memanggil namamu
Kurasa bahagia bila bersama ( bahagia... )
Hanya satu yang kupinta
Dengarkanlah

Dengarkanlah bisikan hatiku ( dengarkanlah... )
Yang selalu memanggil namamu
Kurasa bahagia bila bersama ( dengarkanlah... )
Hanya satu yang kupinta
Dengarkanlah

Dengarkanlah...

Ziana Zain Dalam Kesakitan Ini

Jika hendak disukat airmata ini
Memang tidak tersukat
Kelopak mata ku
Tak berair lagi

Jika hendak diukur cintaku pada mu
Pastinya tak terukur
Hatiku menangis
Di persada cintamu

Ku lihat diriku
Di penjuru hati
Dengan serpihan
Luka yang sepi ini

Dalam kesakitanku
Kau datang setiap pagi
Sesukanya hatimu
Terbiar ku sendiri

Kita yang bertemu
Dari keruntuhan
Kita yang terpisah
Dalam kesakitan

Inikah suratan
Atau pengajaran
Aku ataupun kau
Yang harus disalahkan

Ziana Zain (Adnan Abu Hassan / Maya Sari) Cintamani

Ketika maya merajuk
Pohon tunduk diselimut bayu sepi
Awan jadi malu dicelah puncak
Pesona menatap redup berkelipan

Berkaca di atas air
Itukah permata idaman jauhari
Di rimba pawana sayup bercahaya
Sebenarnya cintaku yang sebenarnya

( korus )
Cintamani suci
Tanpa ditakluki sesiapa lagi
Tidak jemu menantikan embun dinihari
Dari zaman hingga zaman tetap sama
Saat ini terbuka mata permata

Bertakhta kirana
Bermandi cahaya
Biar serpihannya terbuang
Menjadi debunga

Duhai kekasihku
Biarkanlah (diri) hamba
Merayu cahayanya

Cinta ini suci
Layak kumiliki
Walaupun yang terakhirnya
Ku sendiri

Berkaca di atas air
Bukanlah permata yang dicari-cari
Cuma kilas mata dalam pencarian
Sebenarnya cintaku yang sebenarnya

( ulang dari korus hingga akhir )

Ziana Zain Cinta Gugur Satu Satu

Bagaikan bulan yang gerhana
Pudar diliputi awan
Walaupun masih bercahaya
Tak dipandang mata

Mawar suci kian layu
Kelopaknya gugur satu-satu
Dan akhirnya kering dalam sepi
Bersendirian

1
Aku bagai hutan terbakar
Kering dan terbiar
Mengharap hujan menyirami
Rentung cinta suci

2
Mawar suci kian layu
Kelopaknya gugur satu-satu
Dan akhirnya kering dalam sepi
Bersendirian

Benarkah janji tak bernilai
Harta dan paras rupa
Membuat kau jadi buta
Begitu kau mentafsir cinta suci kita
Dengan mudah kau lepaskan perpisahan

( Ulang 1, 2 hingga akhir )

Ziana Zain Cinta Di Menara Rindu

Bukannya menyepi
Bukannya pula membenci...
Ku hanya sekadar
Menguji teguh cintamu...

Selagi mentari
Dan bulan menyeri alam
Selagi itulah
Cintaku tetap padamu

Seandai hatimu
Ditimpa resah yang panjang
Serulah namaku
Agar dapat kurasakan...

Ku belaian rindumu
Seikhlasnya naluriku
tanpa ada dusta
Yang meleraikan kasihmu...

Kata
Hati
Kaulah segalanya yang bersemi
Menyatu kembali ertinya rindu
Kasihmu dalam kasihku

Indah
Gundah
Sebati didalam cinta kita
Tiada kalimah bisa ku ungkapkan
Betapa kau kukasihi

Kuhimpunkan doa
Sesuci embun ditaman
Segarkan impian
Cinta di menara rindu

(solo)
( ulang 3, 4, 5, 6, 5, 6 )
( fade )

Ziana Zain, Nora, Ning Baizura, Dessy Cinta Di Akhir Garisan

Cabaran penuh liku
lazimnya kan berlalu
bila cinta bersatu

Buang segala prasangka
yang datang tanpa rela
diatasi segera

Belum bersemi adanya sangsi
inilah nyatanya
walaupun pedih menguris tabah
harus kita fikirkan

1
Cinta sebenar ( naluri )
ada sabar ( serasi )
tiada getar luahkanlah hatimu
inilah buktinya
cinta yang diakhir garisan

Setelah dengan ikhlas
memberi tanpa balas
usah diam membisu
kau curi pintu hati
kau buka dengan janji
keikhlasan ku nanti

Jangan memendam luahan rasa
curahkan semua
disitu kau dapat rasakan
kebenaran menyala

( ulang 1 )

Walaupun kau masih mencari cinta
jika kau berdusta kata
hancurlah segalanya
hatimu yang bersinar mencurah rasa
terima semuanya
dirimu yang punca bahagia

( ulang 1)

Ziana Zain Bersama Akhirnya

Pudar sudah sinar cinta
Yang dulu terasa kehangatannya
Mungkin ia dugaan semata
Atau berakhirnya cinta yang kita bina

Termenung dalam gelisah
Ku dakap potret cinta ini
Terimbas kini
Di memoriku
Masa kita bersama cinta

( korus )
Dalam rindu ku genggami
Warkah cinta itu
Yang penuh duka
Tercoret kata memilukan aku
Membacanya dalam gementar

Antara kita
Tiada bahagia
Kemesraan inimenduga waktu
Meniti hari-hari
Tiada persamaan
Mengapa kita teruskan
Menipu diri

Walau dirintang segala derita
Untuk kekasih kan ku korbankan
Jiwa dan raga
Aku serahkan
Bersama kita akhirnya

Ziana Zain (Asmin Mudin) Berpisah Jua

Tiada manisan dalam madunya
Tiada hangat di dalam dakapnya
Biarku memujuk biarku merayu
Telah ku tabur kasih dan cinta
Telah ku sembahkan semua kelam
Masih hambar...

Apalah lagi yang engkau mahukan
Apalah lagi dayaku korbankan
Ada kehambaran cubaku elakkan
Tiada senyum aku girangkan
Segalanya hilang cubaku tahan
Berpisah jua...oh...oh...

( korus )
Kerana cintaku dan kasihku
Airmataku jatuh berlinang dan mengalir
Kerana setia terhadapmu
Telah dibuang ketepi...

Kerana janjimu dan sumpahmu
Airmataku jatuh berlinang dan mengalir
Kerana itu peganganku
Telah dilupa segalanya...

( bridge )
Kecewa, terkilan aku
Berpisah jua...oh...oh...
Berpisah jua

Ziana Zain (Pak Ngah / Ce'kem) Bagai Gahara

Hadir tidak bermimpi
Jernih riaknya laksana permata
Duhai angan benarlah
Bersih kalbunya ku lihat gahara

Andai satu suratan
Bagai telapak berganti teratak
Kerdil diri menyaksi
Restu ditemu kudakap mengharum

Dulu mengharum di jiwa
Suara memanggil menggoda
Belum terasa aku sedia
Sebenarnya hati mendambanya

( korus )
Hadirmu bak suria
Kamar gelap nan bercahaya
Hadirmu bak kasturi
Harum wangi kehujung hari

Gahara bagai gahara
Permata indah di jiwa
Gahara bagai gahara
Tercipta ada mistiknya

Kasih nian abadi
Titis di mata umpama cerita
Tidakkan ku merela
Mesti sekuntum menduga dimata

Alam berkembang menguji
Seteru terkenang pedoman
Tebar fikiran membaca kasam
Indah bukan pembuka jalan

( ulang korus )

Gahara bagai gahara
Permata indah di jiwa
Gahara bagai gahara
Tercipta ada mistiknya

Putih lagi bersih tulus jiwanya
Jernih Lagi suci tidak tercela

( ulang korus )

Gahara bagai gahara
Permata indah di jiwa
Gahara bagai gahara
Tercipta ada mistiknya

( ulang korus 2X )

Ziana Zain Antara Ikhlas Dan Paksa

Antara ikhlas dan paksa
Seringkali ku di duga
Di mana letak manis cinta
Tak pernah ku rasa

Senandung gemalai indah
Membuai sukma yang lara
Ramuan apa yang kau cipta
Hinggaku resah

Andai terpaksa
Relaku undur
Cinta pasti hancur

Ikhlas dan jujur
Kasih jadi teguh
Resahkan terkubur
Menjelang esok hari

Antara jujur dan rela
Jiwaku sering bertanya
Apakah perlunya cinta
Andai terpaksa

Antara engkau dan aku
Sering saja tak sekata
Berpisahkan memberi erti
Walau seketika

Ziana Zain (Asmin Mudin) Anggapanmu

Sekebun cinta nan berbunga
Megah berdiri nan berduri
Aku yang asli
Di dalam mekar
Bila terbit mentari
Menguntumlah

Sejambak cinta nan berbunga
Megah berdiri nan tiada
Mekar dan kukuh
Bau dan kaku
Itulah pilihan ku
Aku di taman hanya perhiasan
Mata umum

Hanya mampu ku melihat
Kecurangan warna bunga
Idamanmu
Berbaja tiada

Sedang aku anggapanmu
Menyusahkan untuk
Meraih impian
Terlontar ku di halaman

Pemusnah ku adalah kumbang
Runtuh bila ku kelayuan
Impian mu hanyalah masa
Untuk menikmati segala
Belum pasti
Dirimu bahgia

Ziana Zain (Johari Teh) Aku Cintakan Mu

Aku cintakan mu
Dari jiwa
Dan menular sampai jauh
Ke dasar hatiku

Aku cintakan mu dengarkanlah
Degup jantung dalam dakapanmu

Teguh asmara di antara kita
Membuktikannya bukan mekar sementara

Tahun demi tahun akan mengujiku
Namun kasih kukuh bertakhta di hati

Pada ketika terlanjur kata
Jangan dibiarkan tersemat di hati

Ku cintakan mu
Sepenuh jiwa
Ku cintakan mu
Untuk selamanya

Hanya padamu aku curahkan
Tidak tersimpan walau sedikit pun

Teguh asmara di antara kita
Membuktikannya bukan mekar sementara

Ziana Zain Ada Suara Ada Cinta

Disini mula ku rasakan
Ada yang menyentuh perasaan
Namun masih lagi ku nantikan
Sentuhan senyumanyang kau berikan

Kini sedar ku dihampiri
Adanya cinta penuh bererti
Jika hadir rindu mu dihati
Kumenanti bicara mu yang merisik

( korus )
Ada suara yang membisikkan
Ada cinta yang sungguh mendalam
Dari satu renungan yang tajam
Buat dikau dalam ingatan

Kasihku kan tetap bersamamu
Walau kita tak pasti bersatu
Namun cinta yang menemukan ku
Di antara rindu dan kasihku

Andainya telah ditakdirkan
Kita kan melangkah seiringan
Pasti seribu kasih kucurahkan
Ku serahkan dengan tiada sempadan

( ulang korus )

Demi cinta dan kasihku
Kini hadirnya suara cintamu di sisi
Demi cinta dan kasihku
Hanya dirimu yang ku sayangi

( ulang korus )

Ada suara yang membisikkan
Ada cinta yang sungguh mendalam
Dari satu renungan yang tajam
Buat dikau dalam ingatan...

Ziana Zain Ada Cinta

Pertama kali ku mengenalimu
Kau menyapa ku senyum malu
Sangsi di hati debar tak menentu
Ada satu cahaya dari wajahmu

Berdansa mesra asyiknya rentak melodi
Kau bawakan ku ke dunia baru
Terserlahnya keikhlasan di hatimu
Haruskah ku turut kata hatiku

( korus )
Dulu, tiada arah menentu
Jauh, tak berpaling lagi, ku pasrah
Ada cinta membara di jiwa

Lihatlah dunia, berikan ku semangatmu
Sucikan kembali jiwaku
Ada cinta terjalin antara kita
Gelora asmara hanya sementara

Tersenyum indah alam semesta
Ada cinta antara kita

Wajah Rahsia Hati

Dalam kehidupan ini
Yang terindah
Melalui usia remaja
Senda gurau suka duka
Sering berganti
Meninggalkan kesan abadi

( korus )
Oh berdebar-debar hati nya
Kali pertama bertentang mata
Inilah pengalaman
Harus ditempuhi tiap insan

Kenakalan atau kesungguhan
Sukar mencari perbezaan
Betapa kau cuba melindungi
Jelas di wajah rahsia hati

( ulang dari awal )

Simfoni Kasih

Dengarlah lagu merdu
Simfoni rayuan kalbu
Membisik rasa pilu
Hati rindu

Tersusun nada cinta
Kau bisik seribu kata
Membelai jiwa lara
Hati luka

( korus )
Pohon daku di angin lagu
Bawakanlah simfoni syahdu
Sampaikanlah lagu hati ku
Untuk mu simfoni kasihku

Dengarlah lagu merdu
Simfoni rayuan kalbu
Membisik rasa pilu
Hati rindu

( ulang dari korus hingga akhir )

Sandarkan Pada Kenangan

Kenangan manis kau dan aku
Takkan terluput
Duri ranjau dalam bercinta
Lumrah dunia

Sayang menyayang
Cinta dikenang
Perasaan menjadi rindu

Oh...
Lihatlah diriku yang kehilangan
Tanpa kasih mu sayang
Siapalah aku

Sayang menyayang
Saling percaya
Punca kasih berpanjangan

Mengapa kita harus bersengketa
Kerana fitnah dan salah sangka
Apa yang telah terjadi pada kenangan
Sememangnya aku tak pernah melupakannya
Mengapa mesti ada perasaan benci
Kerana cinta dan percaya luput dalam perasaan

Marilah kasih
Kita saling sayang menyayang
Kalaulah ada benci
Kita sandarkan pada kenangan

Ku Tahu Hatimu Terluka

( Jamal: )
Pulang sayang pulang padaku
Aku rindu kasih sayangmu
Andai aku yang bersalah
Harap maafkan kesilapanku

( Fauziah: )
Aku sedia memaafkan kau sayang...
Tapi hatiku terlalu pedih di saat ini...
Terlalu hancur ku rasakan...
Hatiku ini...

( Jamal: )
Ku berjanji pada dirimu
Takkan aku mengulanginya
Kini aku menyedari
Betapa setia cintamu padaku

( Fauziah: )
Mengapa tidak sedari dulu?
Kau menghargai kesetiaan cintaku?
Mengapa kau tergamak melukai hatiku?
Mengapa sayang?

( Jamal: )
Ku tahu hatimu sedang terluka
Dan aku merasa bersalah
Namun berikan kesempatan
Untuk menyambung percintaan
Sambil merawat luka hatimu
Yang telah aku tinggalkan dulu
Semoga terubat lukamu

Kisah Cinta

Ini sebuah kisah cinta
Dari sekuntum bunga sekeping hati
Dua jiwa dalam hayalan
Berat rasa untuk berpisah

Dua dunia satu mimpi
Satu cita dalam satu hati
Terjerat dalam permainan hidup
Terkandas dalam cinta terhalang

Mengapa dunia
Kejam pada mereka yang bercinta
Mengapa bercinta
Harus ada saja perpisahan

Kisah cinta berakhir
Dengan penuhharapan
Kisah cinta berakhir
Dengan penuh ratapan
Kisah cinta...

Cintaku Tak Bermusim

Jika kau merindu sebutlah namaku
Jika kau rasa sangsi, ingat pada janji
Jika kau bermimpi, mimpilah diriku
Jika malam dingin, bayangkanlah kenangan

Jika sang mentari tak bersinar lagi
Jika sang rembulan selalu bermuram
Jika kau rasa sangsi tentang cinta ini
Jika kau ingin tahu, cintaku tak bermusim

( 3 )
Biarkan dunia sekarang, gemar benar berperang
Biarkan dunia sekarang, berputar-putar tak keruan
Cinta satu tak mungkin berubah
Selagi hayat masih ada
Cinta satu tak mungkin berubah
Cintaku cintaku tak bermusim
Cintaku tak bermusim
Cintaku cintaku yang satu
Cintaku tak bermusim

( ulang 3 )

Bunga-Bunga Berguguran

Ditiup angin senja
Bunga-bunga berguguran
Di dalam keindahan tiada lagi cahaya
Hilanglah seri penghias taman

( 1 )
Kelopak bagai sutera
Bumi tandus tiada bermaya
Hilanglah keharuman tiada lagi berseri
Bunga layu di pangkuan ini

( korus )
Di manakah jejari yang sering menanti
Untuk menyuntingmu ketika kau mekar mewangi
Dititis embun pagi
Kau tak mungkin mekar kembali

Di ruang warna senja
Dan bunga-bunga berguguran
Hilanglah kemegahan cahaya penerang zaman
Setelah bunga jatuh berserakan...

( ulang dari 1 )

Berakhir Kemarau Di Hati

Kenangan lalu terhapus kini
Kerana ku telah mengerti
Hidup di dunia ini pengembaraan
Yang sukar buat kita, sayang...

Apa gunanya kubiarkan diri
Diulit mimpi nan indah
Tapi sementara saja datangnya
Meninggalkan luka, betapakah...

Kehidupan masa depan nanti
Jika diturut kelemahan diri
Laku kubuka kamar hati
Sekian lama terkunci

Kemarau nan panjang akhirnya terhenti..
Berputiklah bunga-bunga di taman hatiku ini

Kala itu dikau pun tiba
Tak tahu dari mana
Bagai suatu rahmat datang tepat waktunya
Dikau dilahirkan membantuku
Mendirikan semula harapan
Yang telah luput oleh kehilangan
Dan kau memberi kekuatan
Tiada dapat kulupakan

Kemarau nan panjang akhirnya terhenti
berputiklah bunga-bunga di taman hatiku ini

Tak Kenal Maka Tak Cinta

( R )
Senyum di bibirmu
( F )
Ada garis duka
( R )
Walau riang wajahmu
( R & F )
Penuh cerita lara

( R )
Sepi... ruang hati
( F )
Resah pun menyiksa
( R )
Orang yang kau nanti
( R & F )
Hilang di sudut mata

1
( R & F )
Yang jauh asyik teringat
Yang dekat tak terpikat
Tak kenal maka tak cinta

( R & F )
Yang jauh asyik teringat
Yang dekat tak terpikat
Tak kenal maka tak cinta

( R & F )
Biar jauh di seberang
Kasih tak mungkin hilang

( ulang dari 1)

Siapa Dia Sebelum Daku

( F )
Aku selalu memikirkannya
Siapa dia sebelum daku
Gadis kau puja hingga kecewa
Kini kau tak menyatakan

1
( R )
Aku pun jua sering tertanya
Siapa dia sebelum daku
Pria kau puja hingga merana
Kau merahsiakan dariku

2
( R & F )
Sejak kau wujud dalam hidupku
Semuanya telah terpadam
Bak bayangan yang indah
Di malam purnama
Di telan mentari pagi

( R & F )
Apa disentuh sejarah dulu
Hanya menyakit hati sendiri
Telah ditemukan kita berdua
Engkaulah sinar hidupku

(ulang 1)

( ulang dari 2 )

Engkaulah sinar...
Engkaulah pelita...
Engkaulah sinar...
hidupku

Sekadar Di Pinggiran

Tiada guna kau berpatah arah
Jika niatmu meyambung kasih
Apalah ertinya disebalik
Tangisan atau rintihan

Untuk apa kau kembali lagi
Sekadar hanya untuk menyakiti
Cukuplah sudah di sini saja
Biar aku pendam duka

1
Hati sedih, hati pedih
Mengenangkan keindahan
Bersamamu...

Tidak kusampai
Ke puncak sana
Apalah daya
Ku bertahan cuma
Di pinggiran
Yang memilukan...

Jauh sekali di sudut hati
Menyimpan dendam yang amat mendalam
Akan kusahut namamu oh! sayang
Sewaktu ku kesunyian...

( ulang dari 1 )

Rindu Memaksa Ku Menyayangi Mu

Andai engkau mengerti
Perasaan di hati ini
Pasti engkau menyedari
Betapa hatiku merinduimu

Bukan mudahnya aku
Untuk melafazkan cinta
Sekali ku melafazkan
Sampai bila pun ku menyintamu

1
Rindu memaksaku menyayangimu
Tak daya ku menahan
Segala perasaan aku
Yang makin gelora
Setelah engkau menyedari
Sambutlah cintaku

2
Sepi mengajar aku
Tentang perlunya cinta
Walau pedih walau perit
Terpaksa aku menghadapi

Tiada apa yang engkau pinta
Sekadar kesetiaan
Selagi rindumu masih dihati
Cintamu terus bersemi

( ulang 1, 2 )

Masih Belum Tamat

Terkulai di dalam jambangan
Harapan menjadi debu
Begitu hancurnya hati
Akibat cinta buta, terlupa diri

Betapa lemahnya aku
Melawan mimpi duniawi
Sungguh aku tak berdaya
Bagai bahtera dihempas
Gelora pedoman tiada

Setelah ku menyedari
Bahawa tak semua jalan berliku
Tiada langitkan mendung selalu
Terlambat bukan erti tamat

Mawar Terpinggir

Perasaan dan hatimu
Mengikut musim
Bertukar ganti hangat dan dingin
Kehadiranmu didalam hidupku
Bak bayang
Sebentar ada sebentar hilang
Siapa sebenarnya aku padamu
Aku sendiri terkeliru
Kau mengharapkan aku sentiasa
Mengerti terima saja
Apa yang terjadi
Diri mawat terpinggir
Terkadang dipuja (Ter)kadang tersingkir
Hati disebalik tenangku
Bagai kaca musnah
Terhempas ke batu
Perasaan dan hatimu
Mengikut musim
Bertukar ganti hangat dingin
Kehadiranmu didalam hidupku
Bak bayang
Sebentar ada sebentar hilang

Ku Ke Udara Lagi

Di kamar yang kedinginan
Ku lontarkan sumbangan
Suara kemanusiaan
Mengisi rentak-rentak kehidupan

Kau yang ada di sana
Berlari tak hentinya
Dengan caramu sendiri
Tetapi masih ada kaitannya

1
Ku ke udara lagi
Bersama mu kembali
Dengan rangakaian lagu-lagu
Juga pesanan

Ku sebagai penghibur
Engkau mendengar di sana
Kita saling mengharapkan
Di dalam hidup ini...

( ulang dari 1 )

Kerna Terpaksa

Kerna terpaksa aku melangkah pergi
Kerna terpaksa ku turut kata hati
Gementar tibuhku dengan keputusan ini
Biarpun pedih ku teruskan jua

( korus 1 )
Di antara kita mengapa ada dia
Biarpun hanya kawan biasa
Tapi ku rasa berlainan caranya
Hingga mencakar perasaanku
Terpaksaku
Terpaksaku membuat pilihan
Mengundurkan diri untuk kebahagiaanmu

Kerna terpaksa aku rela sendiri
Kerna terpaksa lalu aku menangis
Tertutup hatiku untuk bercinta lagi
Tidak ku tahu bila kan terbuka

( korus 2 )
Di antara kita mengapa ada dia
Biarpun hanya kawan biasa
Tapi ku rasa berlainan caranya
Hingga mencakar perasaanku
Andainya ku melakukan begitu
Bagaimanakah perasaanmu
Terpaksaku
Terpaksaku membuat pilihan
Mengundurkan diri untuk kebahagiaanmu

Kehebatan Cinta

F:
Hatiku masih seperti dulu
Tidak pernah pun berubah cintanya
Adakah engkau masih sepertiku
Yang setia selamanya

J:
Hatiku masih merinduimu
Biarpun kau jauh dariku
Selagi rindu mengusik kalbu
Cintaku masih padamu

F:
Tahukah engkau betapa hebat cintaku
Tanpamu disisi aku keresahan

J:
Tahukah engkau betapa hebat kasihku
Tanpa mu disisi aku kerinduan

F&J:
Biarpun ombak merubah pantai
Kasihku tak akan hancur berderai
Biarpun hari berganti hari
Kau tetap ku nanti

Kau Lilin Cintaku

Kau kerlipan cahaya kecil
Menyinari hidup ku
Ku hanyalah gadis sepi
Yang tertawan dengan sinar mu
Memberi kekuatan dan keyakinan diri
Pada hati yang tersangkar di dalam duka

( korus )
Kau lilin cinta ku dengan keindahanmu
Mengusir kenangan yang menggugat perasaan
Kau lilin cinta ku
Memberi nafas baru
Di dalam dunia hati ku yang kegelapan

Kau yang dulu kedinginan
Tidak lagi keseorangan
Kau datang dalam hidup ku
Menyalakan harapan baru
Sungguh aku terharu dengan pengorbanan mu
Rela terbakar demi sebuah cinta

Diri Ku Terbelenggu

Tak faham sikapmu
Kau bercinta seumpama menukar baju
Kau turutkan hati
Kata nasihat tak kau peduli

Kau tahu hatiku
Kerana kasih ku bersabar selalu
Biarpun terluka
Terus bertahan selagi terdaya

Mengapa engkau kusayangi
Mengapa kau ku nanti
Mengapa ku rela disakiti
Diriku ini terbelenggu di dalam kepuraanmu

Telah terlalu lama kuhimpun doa-doa
Semoga Tuhan memberikan hidayatNya
Tapi kau tetap tak berubah tertutup hati
Tak satu pengorbananku di hargai

Digenggam Sepi

Kau ukir kata yang pasti
atara dua hati
kuhimpunkan janji mewangi
di tabir mimpi

Terlentur resah keraguan
hasrat kan kesampaian
menyusuri pelangi senja
keakhir mencipta setia

Mengapa harus kau pergi dari sisi
tersentak dari ketenangan yang kumiliki
sikapmu memilukan
kukedukaan dihimpit kepedihan

Masih terbuai belai rindu
sewaktu bersamamu
namun kenyataan memaksa
kucari hakikat kebenaran

Terdampar sendiri
Digenggam sepi ini

Biar Ku Menjadi Lilin

Biarku menjadi lilin
Memberikan cahaya
Terangi sekeliling dengan diri terbakar
Tak siapa yang sedar
Di saat kegelapan rela aku berkorban
Demi satu harapan

Biar masa berlari dan kau terus mendaki
Aku senang di sini dengan sabar menanti
Tanpa dendam dan benci
Andainya kau jatuh, terluka dan tersemput
Kurawat biar sembuh

Aku takkan bertanya
Apakah nanti balasannya
Setiap pengorbanan setiap pemberian
Demi satu ikatan

Keikhlasan di hati
Walaupun sering kau ragui
Pada suatu masa dan suatu ketika
Akan ke sana jua

Aku Kehilangan Mu

Saat aku kehilanganmu
Hati dibaluti rasa pilu
Kedukaanku pasti berlarutan
Kerna di kecewakan

Bagaikan aur dengan tebing
Kita mengatur langkah seiring
Menghadapi kepahitan hidup berdua
Pernah menangis bersama

Panas dan hujan, ribut dan taufan
Telah menguji kesetiaan
Bersama keyakinan kita jadikan
Mimpi satu kenyataan

Tiada pernah kumenyangka
Kejayaan mengaburi mata
Sehinggakan kau merasa tak lagi perlu
Ku berada di sisimu...

Aku Hanya Pendatang

Aku bagai seorang pendatang
Ke sempadan yang mengasingkan
Sedang dulu di sini aku bermesra denganmu

Kedatangan tiada sambutan
Dan senyuman tiada balasan
Langkah kaki sampai di sini terhenti

Ku mencari
Kembali pohon hijau nan rendang
Di situlah kita berteduh
Dan sungainya
Bertali arus air mengalir
Bagai takkan berakhir
Dijadikan perlambangan
Tanda setianya percintaan
Dua insan

Perjalanan di tanah gersang
Tanpa sungai dan pohon rendang
Kau dan aku demikian diibaratkan

Kata-kata dari Facebook

Nurhidayu Salleh - Tunjangkan resahmu ke dada solat... himpunkan keperitanmu dalam genggaman doa... tutuplah kekecewaanmu dgn taqwa... nilaikan cermin diri dgn keikhlasan hati...


Nurhidayu Salleh
Niat dan istiqamah merupakan suatu kuasa yg mampu merubah segala2nya... bermula dgn niat dan terus beristiqamahlah... insyaAllah, apa yg dicita akan menjadi milikmu...


Lyana Munira Zanuri sbelum kite mncari kkurangan org lain,Carilah kkurangan diri sendiri,Adakah kite cukup SEMPURNA utk dibndingkan dgn org lain??klau jwpan anda YA,maka anda brbohong kerna TIADA manusia yg SEMPURNA dlm dunia & sntiase ade yg perlu diprbaiki,Hakikat nye org2 yg mnyayangi diri kite kerana klebihan kite dan mnerima sgale klemahan kite,sudah pastilah org itu sgt ikhlas mnyayangi kite seadanya,FULL WITH L0VE by LYANA

Ali Boulala Luthfei
Selamat Ulangtahun Kelahiran buat ibu tercinta,
Rohinah Bt. Yaacob,.terima kasih ibu kerana secangkir penyusuanmu
membesarkan kami ke landas Tauhid, mencorak warna amal pada kolong
fikiran yang pernah putih kosong. Mencerna selautan kasih pada setiap
desah nafasmu. Kasturi kasihmu bukan pada indahnya bait-bait syair
Related Posts with Thumbnails