Showing posts with label Lirik Lagu. Show all posts
Showing posts with label Lirik Lagu. Show all posts

Tuesday, January 29, 2019

Itulah Sahabatku

That's What Friends Are For

And I never thought I'd feel this way
And as far as I'm concerned
I'm glad I got the chance to say
That I do believe, I love you
And if I should ever go away
Well, then close your eyes and try
To feel the way we do today
And then if you can remember
Keep smiling, keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
That's what friends are for
For good times and bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for
Well, you came in loving me
And now there's so much more I see
And so by the way
I thank you
Oh and then for the times when we're apart
Well, then close your eyes and know
The words are coming from my heart
And then if you can remember
Keep smiling and keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
That's what friends are for
In good times and bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for
Keep smiling, keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
That's what friends are for
For good times and bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for
Keep smiling, keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
Cause I tell you, that's what friends are for
Whoa, good times and the bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for
Songwriters: Burt F Bacharach / Carole Bayer Sager
That's What Friends Are For lyrics © Warner/Chappell Music, Inc







Thursday, January 6, 2011

Kisah Seorang Biduan

( 1 )
Dari sebuah desa
Berbekal gitar tua
Datang ke ibukota
Dengan penuh harapan
Menjadi seorang biduan( 2X )

( 2 )
Oh biduan pujaan
Pujaan tua muda
Kau ditaburi cahya
Dan sinar kekaguman
Dan riuhnya tepukan ( 2X )

( korus )
Meskipun kau tersenyum
Namun orang pun tahu
Apa isi hati mu
Tatkala kau lagukan
Lagu mu lagu sedih
Perjalanan hidup mu
Ditinggal kekasih mu ( 2X )

Rintik Hujan Di Kelopak Mawar

Gerimis telah berhenti mentari menyinar
Menerbitkan pelangi
Indahnya suasana
Rintik hujan di kelopak mawar
Punyai sejarah antara dua insan
Yang sehati sejiwa

Bagaikan sepasang rama-rama berseloka
Bebas berterbangan menikmati keindahan alam
Yang direstui
Tiada sangsi
Bersemilah cinta yang sejati
Tiada apa yang dapat memisahkannya
Pada Tuhan diserahkan

Siapa bisa menduga takdir menentukan
Bunga mawar dipuja layu di tapak tangan

Apa yang tertinggal hanya bayang meresahkan
Telah bersemadi sebuah cinta
Amat memilukan
Yang ada kini pusara sepi
Lambang kesucian sebuah hati
Teramat indah tiada yang dapat mengganti

Jasa Bonda

Di saat kau lena dia berjaga
Kau bersenang dia bekerja
Untuk mu tiada terbatas
Memberi tidak minta dibalas
Ingin dibinanya untuk mu
Kehidupan yang sempurna
Punya kekuatan jiwa
Punyai maruah

( 1 )
Leterannya dari rasa luhur
Menegur sebelum terlanjur
Itulah yang diwarisi
Pesan ibu terpahat di hati
Beringat-ingatlah berpesan pesan
Untuk kebaikan
Marah bukan kebencian
Tapi tanda sayang

( 2 )
Engkau semakin dewasa
Berjiwa merdeka
Sedang dia semakin tua
Membilang usia
Di saat kau berjaya
Dia tiada berdaya
Semoga kau tak lupa
Jasa bonda

Bersabarlah

Bersabarlah dan bertawakkallah
Dalam kehidupan ini
Sesuatu yang terjadi itu
Tentu ada hikmahnya

Penderitaan yang engkau alami
Hanya suatu dugaan
Dan janganlah kau bersedih hati
Tuhan maha penyayang

Hatiku memahami derita yang kau alami
Diriku menyayangi oh dirimu
Linangan airmatamu
Hanya tuhan yang tahu
Peritnya kau tanggungi tak terkata
Sabarlah wahai insan
Yang sedang menderita
Janganlah putus asa

Kasih yang kau harapkan
Menanti dihadapan
Bahagia yang kau rindu
Terbuka diakhirat

Kuhulurkan tangan ini
Sebagai tanda kasih
Semoga kau menyedari
Niatku suci murni...

Monday, July 19, 2010

Ziana Zain Rahsia Semalam

Seandainya dapat ku ulangi
Semalam yang penuh bererti
Kan ku cuba sedayanya
Agar cinta 'kan bersemi

( 1 )
Akan kusulam renda pelangi
Ku jadikannya cindai sutera
Penyeri jendela kamarmu
Biar alam termangu

( korus 1 )
Tak akan aku biarkan
Malapnya kerdipan
Sinaran bintang di langit
Teman tidurmu
Akan ku pancarkan
Kilauan mutiara
Disaksikan bulan pernama

Akan ku bait puisi syahdu
Diiringi senandung rindu
Ditinta emas terukir namamu
Namaku bersatu

( korus 2 )
Untuk apa dirindui
Bulan yang tinggi
Sedangkan di bumi
Masih tak ku kenali
Dalam hati ini
Rahsiaku tersimpan
Melayari bahtera impian

( ulang korus1 & korus2 )

Ziana Zain (Fauzi Marzuki / Lukhman S) Tiada Jodoh Antara Kita

Mungkin ada rahmatnya
Kita tidak bersama
Andainya diteruskan
Apakah kesudahan
Itulah ucapanmu
Dihujung pertemuan

Kuat mana diikat
Pasti akan terlucut
Andai disambung lagi
Tidak sekuat dulu
Kerana cuma aku yang menarik
Bukan lagi tanganmu

Tak guna mendustai
Pada diri sendiri
Sedangkan rindu itu
Sering mengganggu
Salah usah dicari
Seharusnya berdua
Kita menghadapi menanganinya

Pada zahir tidak terlihat
Ada garis yang terbentang
Tapi batinku sering berkata
Biar ada batasannya

Walau tidak di sini
Cinta kita bersemi
Berkat keyakinanku
Dan doaku pohonkan
Moga diperkenankan
dipertemukan
Suatu masa nanti
Suatu masa nanti..oh..oh

Ziana Zain Tika Naik Tika Jatuh

Yang amat pahit dalam hidupku ini
Sebuah kisah yang terjadi
Dan kini terbayang siapa lawan, siapa kawan
Di saat aku memerlukan

Mujurlah seorang insan yang kutemukan
Mengerti apa yang ku alami

Kalau dahulu semua indah mekar
Tetapi kini semua hambar
Sungguhku membencimu
Di atas perbuatan
Yang benar melukakan perasaan

* Saat engkau jatuh dahulu ...o...o...o...
Akulah insan yang membantumu
Sebaliknya pula yang terjadi padaku
Kau hanya diam membisu dan berlalu
Tahulah aku sekuat mana perhubunganmu
Kau biarkan ku berdarah
Sedikit pun kau tak kisah
Kau memandang aku bagaikan sampah
Apakah kau terlupa
Satu kisah dulu kala
Cahaya yang kau miliki
Aku yang beri
Dari hati yang tulus

(ulang * )

Ada baiknya
Ku ini bersendiri
Tanpa percaya sesiapa lagi
Sejarah kisah lama
Membuatku berhati
Agar diri tidak tertipu lagi
Paling penting ku percaya diri sendiri

Sunday, July 18, 2010

Ziana Zain Syurga Di Hati Kita

Kucari di mana
Kau letak hatimu
Kerna bersamaku ada penawar nya
Hanya kepadamu tempat ku mengadu
Usah kau berpaling dan terus membisu

Sememangnya lidah
Tiada bertulang
Namun itu bukan alasan berdiam
Percintaan ini, kita memilih nya
Kesilapan hanya suatu perbandingan

1
Kekasih...
Cintaku ibarat rimba
Andainya dibakar
Tinggallah debuan arang
Siramlah dengan kata-kata saktimu
Semoga asmara berbunga ke akhir nanti
Bagiku engkau...permata hidupku
Inilah ujian buat kita

2
Berjanjilah... kan setia kekasih padaku
Kita bercinta hingga ke pintu syurga
Sinarilah asmara di mata dan di jiwa
Hidupkan cahaya cinta selamanya

Ulang 1 2

Ziana Zain & Dayang Nurfaizah Pusaka Rimba

Tiada kedinginan embun melingkari
Ayunan daun di sini
Mentari bersembunyi kabut mengaburi
Rentak dunia berlari

Kota berdiri, megah diselimuti
Cita menjauhi bumi
Suara berlagu merintih nasibku
Lemah dayaku merindu

( korus )
Kemana kan ku bawa sisa kehijauan
Semakin kerdil di bayang kemewahan
Manusia menyahut panggilan kemajuan
Mereka lupa pusaka rimba

Semakin ku cuba menghampiri bahagia
Ribut meruntuhi cinta
Harapan yang agung mengubati sendu
Pusaka rimba duniaku

( ulang korus )
Harapan yang agung mengubati sendu
Pusaka rimba duniaku

Ziana Zain (Adnan Abu Hassan / Hani MJ) Puncak Kasih

Dalam air... tenang
Arus menyusur... damai
Sesekali embun yang menitis... memecah
Di mana percikkannya di mata
Lalu kusentuh
Basahnya kejernihan

Dalam hati... sunyi
Bagai hening pagi
Tiada beza lagi kedukaan ini

Andai nilai setia... tiada
Bagaimana pula nantinya
Di dalam istana

(korus)
Retak kasih ini
Berlimpahan rona luka
Telah pun kita simpan
Tak sedikit sejarah percintaan

Puncak kasih kita
Rendangnya oh... seketika
Bagai cerita...
Satu mimpi episod cinta

Terpaksa aku redha
Walaupun dalam nyata
Kau merisik... tanpa
Tidak ku percaya

Dalam air... tenang
Hati melawan... sunyi
Tiada beza lagi... kedukaan ini

Andai nilai setia... tiada
Bagaimana pula nantinya
Di dalam istana serikan warnanya
Hebatkah cinta

Ziana Zain Perjuangan

Ketika kau lena
Dibuai mimpi-mimpi yang indah
Dikala itu
Aku beredar dengan harapan

Jika kau tahu
Langkah ku atur ada tujuan
Menabur budi menyimpan hasrat
Dalam genggaman

Tidak kecundang
Jika bekalkan pasti
Perjuangan aku lalui
Menanti (yang pasti)

Tidakkan luntur
Ia membara di dalam jiwa
Tidakkan pudar
Bagaikan dian terus membara

Kadangkala rindu
Datang menghampiriku
Ku tabahkan keyakinan untukmu
Perjuangan diteruskan
Meniti masa
Keyakinan dalam jiwa
Terus bergema

Akan ku buktikan
Segala pengorbanan
Dalam perjalanan
Ke puncak menara
Untukmu

Ziana Zain Penawar Semalu

Terbuka kelopak walau tiada harum
Namun tetap berseri
Dalam taman larangan tersendiri
Tersentuh jejari dalam asyik berjaga
Tidak disangka berduri
Bisa telus menyentuh ke hati
Lukaku berdarah sebelum sampai waktunya

1
Mengalir ke lurah asing nan berliku
Dan merempuh tebing kasih
Selama ini gagah bertahan
Menghakis seguning rindu yang teguh
Dihanyut arus rapuh untuk kuberpaut
Di mana kutemui penawar ini
Mengharap lagi
Terbukalah kembali... mekar semula

Ulang 1

Setangkai semalu malu bila kusentuh
Namun kan berseri
Dalam taman larangan tersendiri
Usah disentuh lagi...

Ziana Zain (Azmeer) Menadah Gerimis

Bagaikan terdengarnya suara
Menghakis mengikis naluri
Mengeruhkan jernih suasana
Dan meretak harapan

( 1 )
Tiada erti aku merindu
Jika kau tak ingin bertemu
Apa gunanya bercinta di dalam kepura-puraan
Yang lafaz cinta hanya di bibir
Namun diri tak seringnya hadir
Di saat engkau diperlukan aku hampa

Usah dikelirukan cinta
Yang terkusut jiwa merana
Jangan dengan separuh hati
Diri ini kau cintai

Usahlah renung hanya di mata
Benamkanlah ke dasar hati
Renunganmu telusnya pasti
Berarash ke syurga cinta

Menanti kunjungan hampir pasti
Mengharap titis embun pagi
Dan bagai menadah gerimis
Yang masih pulang pergi

( ulang dari 1 )

Ziana Zain (Saari Amri) Madah Berhelah

Di dalam sendu yang teramat
Ku lihat senja yang berlabuh
Dan malam yang melepas layar
Kaku aku di sini
Bersama harapan terbakar

Siapa di antara kita
Yang dulu memula sengketa
Pastinya diriku bagimu
Yang engkau anggap punca
Biarpun ketara engkau Yang mula...

Bukan sekali kau suarakan
Kebimbangan pada cintaku
Kau tak mampu
Bersendirian tanpaku
Itu semua lembut lidah
Manis madah penuh helah
Yang pastinya...
Aku adalah sandaran...
Bagai hilang semangat diri
Keyakinanku...terlebur kini

Sesungguhnya kau ku sanjung tinggi
Bererti hanya kau di hati
Sayangnya kejernihan cinta
Yang mencermin setia
Kau keruhkan warnanya...
Kau keruhkan warnanya...

Ziana Zain Lara

( verse 1 )
Bergema irama pilu
Bila terkenangkan mu sendu menyulam rindu

( verse 2 )
Di mana kan kucari bahagia
Lara berlabuh lama sejak kau tiada

( bridge )
Walau sedetik kau pergi
Kembara sepi
Kujelajahi duka ini
Tiada suria lagi

( korus )
Kelamlah dunia
Kau semilir senja
Kembali bermaya kesuraman lara
Jalinan asmara
Belaian jiwa
Kucuba jua, tak daya kutemukan
lembayung cintaku rela lara

Sebening lara meniti hari
Kanku terus mencari mahkota kasih

( ulang bridge & korus )(Ad lib)

Ziana Zain (Johari Teh) Korban Cinta

Dugaan meresahi
Diriku kini
Gelora fikiran meronta
Cari yang pasti

Antara kita
Ada sinar cinta yang resah
Kurasai demi keranamu kasih
Kasih padamu

Mengalir dalam diriku
serupa dengan dirimu
Ia membara
Membakar jiwa

Relaku korbankan cinta
Agar dikau capai bahagia
Pada dirimu
Ada diriku
Walaupun cinta terluka
Kupendam segalanya
Demi untuk dirimu
Ku berserah

Antara kita
Tersimpan naluri berbeza
Telah mekar
Dibelai dibawah
Rumpun serupa

Untukmu kukorbankan segalanya
Agar kau tiada curiga
Merintang Kasih
Padamu jua kukorbankan cinta

Ziana Zain (Saari Amri / Lukhman S) Kemelut Di Muara Kasih

Seandainya dapat kau selam
Sambil mentafsir tasik hatiku
Cuma tenang di permukaan
Dan di dasarnya bergelora

Persoalan demi persoalan
Membelenggu akal dan fikiran
Tidak ku temu jawapan

Seandainya dapat ku lari
Jauh ku pergi membawa diri
Sebenarnya langkah terkunci
Antara kasih dan juga budi

Mengapa kau jua yang kurindu
Walau sudah ku tahu
Payah bersatu
Hidup denganmu

Engkau sungguh jujur dan ikhlas terhadapku
Tak pernah walau dalam sekali pun
Kau pinta ku membalas
Semuanya itu lambang kesetiaan mu
Bukannya mengaburi mata ini
Atau sebaliknya

Kita bagaikan pertaruhan
Pada yang menyaksikan
Jauh manakah kita bertahan

Jika ku tersilap
Pastinya di pandang hina
Terlalu banyak sungguh halangan
Terpaksa ku terjah
Aku pun tidak tahu
Apa yang ingin Tuhan tunjukkan
Adakah ini dugaannya
Hanyalah sekadar untuk menguji setiamu

Seandainya hajat tak sampai
Tanah dan badan pasti berkecai
Terkubur harapan di liang cinta
Kasih ini kita semadikan

Ziana Zain (Ajib / Rosli Ali) Kekalkan Warisan

Dunia kita pada hari ini
Tak seperti dulu lagi
Dulu sunyi kini ngeri
Ada sahaja tragedi
Awan, terus mendung
Bumi kian murung
Entah mengapa kini
Dilanda gerhana lagi

( 2 )
Kebakaran kian berterusan
Wajah alam semakin kelam
Hidup sungguh menyeksakan
Hidup di dalam keganasan
Hilanglah warisan
Pada siapa kita persalahkan (2X)

( 3 )
Cuba kita fikirkan
Cuba kita betulkan
Masa terus berjalan
Jangan kita biarkan (2X)

Bumi kita
Kian menjadi gersang
Kesuburan
Bumi kian mengilang
Gunung tinggi
Kini diperendahkan
Dijadikannya
Tapak perumahan

Kemana perginya meranti
Yang tegak berdiri tinggi
Apakah dijual beli
Ataupun telah dicuri
Pada siapa harus
Kita persalahkan

Cuba kita fikirkan
Cuba kita betulkan
Pada siapa harus
Kita persalahkan

Saturday, July 17, 2010

Ziana Zain Kekal

Sayang dengarkanlah
Syair kau tulis ku lagukan
Moga jadi siulan
Suatu masa
Dan moga engkau kan tersenyum
Dengan irama indah
Hanya itu
Yang mampu ku beri

Di dalam mimpiku
Syair indah
Yang masih ku baca
Hangus terbakar
Dengan tak ku sangka
Yang ku mimpi
Rupanya terjadi
Punah semuanya

Kesepian kini
Menyusuli hari
Syair nan di rindu
Kau bawa bersama
Tinggallah irama
Terus ku lagukan
Kekal ia bersama
Serpihan harapan kita yang punah

Kita tak menduga
Dari kenalan lahir sayang
Hingga ku terlupa
Kau siapa
Setulus kasih ku kalungkan
Dan selautan sayang
Kau singkirkan
Di persada ramba
Related Posts with Thumbnails